Rabu, 13 Februari 2008

Saya Belajar......

Saya belajar . . . . . . .
Bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain untuk mencintai saya
Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai

Saya belajar . . . . . . .
Bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan
Dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya

Saya belajar . . . . . . .
Bahwa sahabat terbaik selalu ada bersama saya
Untuk dapat melakukan banyak hal
Dan kami selalu selalu mempunyai waktu terbaik untuk berbagi rasa

Saya belajar . . . . . . . .
Bahwa orang yang saya adalah kira jahat
Justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali
Serta orang yang begitu perhatian sama saya

Saya belajar . . . . . . . .
Bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh
Walaupun dipisahkan oleh jarak yang jauh
Beberapa diantaranya menciptakan cinta yang sejati

Saya belajar .............
Bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian
Sebagaimana yang saya inginkan
Bukan berarti dia tidak tidak mencintai saya

Saya belajar . . . . . . .
Bahwa sebaik-baiknya pasangan itu
Mereka pasti pernah melukai perasaan saya
Dan untuk itu saya harus memaafkannya

Saya belajar . . . . . . .
Bahwa saya harus bisa mengampuni diri sendiri dan orang lain
Jika tidak ingin dikuasai oleh perasaan bersalah terus menerus

Saya belajar . . . . . . .
Bahwa lingkungan dapat mempengaruhi kepribadian saya
Namun saya harus bisa lebih bertanggung jawab
Untuk apa yang telah saya lakukan

Saya belajar . . . . . . .
Bahwa dua manusia dapat melihat satu benda yang sama
Tapi boleh jadi memiliki dua sudut pandang yang berbeda

Saya belajar . . . . . . . .
Tidak ada yang instant atau serba cepat didunia ini
Semua membutuhkan proses dan pertumbuhan
Kecuali bila saya ingin sakit hati . . . .

Saya belajar . . . . . . . .
Bahwa saya harus memilih
Apakah menguasai sikap dan emosi
Ataukah sikap dan emosi itu yang akan menguasai saya

Saya belajar . . . . . . . .
Bahwa saya punya hak untuk marah
Tetapi itu bukan berarti
Saya harus benci dan berlaku bengis pada orang lain.

Saya belajar . . . . . . . . .
Bahwa kata-kata manis tanpa tindakan
Adalah saat perpisahan dengan seseorang
Yang benar-benar sangat saya cintai

Saya belajar . . . . . . . . . .
Bahwa orang-orang yang saya kasihi
Justru sering kali diambil segera
Dari kehidupan saya

Love doesn't make the world go round.
Love is what makes the ride worth while

Sabtu, 05 Januari 2008

Nasihat Kematian...


Minggu 30 desember 2007 ,saat menunggu giliran presentasi sebuah tamparan menempel di pipi ini. Ga tau sebabnya, kontan si pau menghajarku dengan hajaran ala 'ospek'. Ahh... mungkin hanya bercanda, ungkapku dalam hati. Memang ospek kami di teknik terkenal dengan kerasnya, sehingga banyak teman-teman pada hobi menirukannya, termasuk pau.

Tapi tak biasanya ia bersikap seperti itu padaku, aneh.... ntahlah. Aku terus berlanjut menunggu giliran presentasi. beberapa saat kemudian, datanglah si 'pau' kembali. Dia melanjutkan gurauannya yang tadi....
"Lai serius ang ikuik acara"??? Ungkapnya sambil menyandarkan ku ke dinding. Penasaran terhadap apa yang diperbuatnya padaku, langsung aku membalas perbuatannya. Dengan sedikit jengkel, berkata, apa yang terjadi padanya. Dia hanya tersenyum, seperti biasa ketika kami bercanda...
Selasa 1 Januari 2008,ponselku berdering, 1 sms diterima. Sebuah pesan singkat dari nomor yang tidakku ketahui menghentakkan ku. "kawan-kawan, segera ke M.Djamil, si pau n wazer kecelakaan". Tanpa berfikir panjang aku langsung bergegas menuju ke sana. Sesampainya di M.Djamil terlihat teman-temanku seangkatan ramai berkumpul. Pau kecelakaan motor tadi malam, sela salah satu temanku dan sedang dioperasi sekarang, kepalanya kena benturan...
Kira-kira 4 jam kami menunggu, akhirnya keluarlah salah seorang dokter yang ikut dalam operasi tersebut. Penasaran apa yang terjadi aku menanyakan pada si dokter perihal keadaan si pau. "Fauzan mengalami luka yang cukup parah di kepalanya dan pada otaknya terdapat darah beku, dan itu yang membuatnya belum sadar saat ini...
Ya Allah, jangan Kau berikan cobaan yang pernah dialami oleh almarhumah tanteku pada pau, ungkapku dalam hati.
1, 2, dan 3 Desember 2008, dengan sabar aku dan teman-teman menunggu pau yang sedang terbaring tak berdaya di icu M.Djamil. Beberapa orang temanku bahkan rela tidur di sana berteman dengan dinginnya malam. Sesekali terdengar suara perawat yang memenggil sanak saudara si pau, "tensi fauzan turun n kondisinya melemah", kata salah seorang perawat yang menjaga pau di icu...
Spontan aku dan teman-teman berdoa untuk 'kebaikan' si pau...
Malam 3 Desember 2008, 21:30 WIB. Kulihat pau untuk yang terakhir kalinya, osiloskop penanda kehidupanya terlihat lesu. Sesekali terlihat gelombang nafasnya, walaupun jarang. Iseng ku bandingkan osiloskop pau dengan seorang bapak yang berada disebelahnya, terlihat gelombang yang cukup rapat pada orang osiloskop orang tersebut...
Ya Allah apa yang akan terjadi pada sahabatku ini??? Hati ini mulai bergalau kacau.. Mungkin ini hanya kecemasanku saja, ungkapku sambil menguatkan hati ini.
Malam 3 Desember 2008, 22:00 WIB. "Dek si pau lah dulu", sebuah pesan singkat kuterima dari salah seorang kawan. Innalillahi Wa Inna llaihi Rajiun, ternyata ini arti 'tamparan' yang diberikan si Pau. Tamparan perpisahan sekaligus nasihat agar aku harus 'serius ikut acara' yang telah disiapkan Allah....
Slamat Jalan Sahabat, sahabat yang begitu lembut dan baik...
Ya Allah terimalah ia, lapangkanlah tempat istirahatnya, terangilah tempatnya, dan kumpulkan kami di JannahMU, amin...