Jumat, 29 Januari 2010

Bicara Gempa Lagi


Tadi malam (28 Jan 2010) tidak seperti biasanya nenekku pulang terlambat dari mesjid. Sudah jam 21.15 belum juga datang ke rumah. Ternyata setelah sampai di rumah beliau bercerita bahwa tadi ia mengikuti 'ceramah' tentang gempa & tsunami. Hehehe, mungkin karena tempatnya di mesjid apapun acaranya familiar saja dengan istilah 'ceramah'.

Namun bukan 'ceramah yang menjadi bahasan kita kali ini. Tentu lebih tepat kewaspadaan terhadap bencana yang perlu mendapat perhatian khusus. Gempa merupakan isu yang beberapa hari belakangan ini kembali muncul ke telinga masyarakat, terutama kota Padang. Pasca gempa Haiti, 12 januari 2010 isu gempa besar menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat.

Terlepas dari benar atau tidaknya isu tersebut ada satu poin yang hari ini perlu mendapat perhatian, seberapa besar kesiapan & manajemen kita terhadap bencana. Dibawah ada beberapa data perbandingan gempa besar di dunia dan gempa besar di indonesia yang saya peroleh dari berbagai sumber. Ternyata Indonesia masih memegang rekor, dalam kurun 5 tahun saja tercatat sudah 13 kali gempa besar melanda Indonesia. Jika ditotal lebih dari 230.000 orang tewas akibat gempa. Itu belum termasuk kerugian infrastruktur.

Mencoba untuk merenung sejenak, kira-kira apa peranan kecil yang bisa kita perbuat untuk menyelesaikan permasalahan ini?

Lampiran:

Daftar gempa besar yang pernah melanda dunia:

location Date Magnitude Casualties

Lisbon, Portugal Nov 1, 1755 8.6 60,000 people killed
San Francisco, California Apr 18, 1906 8.3 700 people killed
Kansu, China Dec 16, 1920 8.5 200,000 people killed
Tokyo-Yokohama, Japan Sep 1, 1923 8.3 143,000 people killed
Agadir, Morocco Jan 13, 1960 5.9 12,500 people killed
Tangshan, China Jul 27, 1976 8.0 255,000 people killed
Mexico City, Mexico Sep 19, 1985 8.1 9,500 people killed
Armenia, USSR Dec 7, 1988 6.8 25,000 people killed
Loma Prieta, California Oct 17, 1989 7.0 62 people killed
Northridge, California Jan 17, 1994 6.8 60 people killed
Kobe, Japan Jan 16, 1995 6.8 5,530 people killed
Gölcük, Turkey Aug 17, 1999 7.6 17,000 people killed
Nantou, Taiwan Sep 20, 1999 7.6 1,800 people killed
BengKulu, Indonesia Jun 4, 2000 7.9 N/A
New Britain, PNG Nov 16, 2000 7.3 N/A
India/Pakistan Border Jan 26, 2001 7.9 20,000+ people killed
Haiti Jan 12, 2010 7.0 200.000 people killed

Daftar gempa besar yang melanda Indonesia semenjak tahun 2004:

lokasi tanggal Magnitudo korban

Banda Aceh 26 Des 2004 9.3 230.000 orang tewas
Pulau Nias 28 Maret 2005 8.2 ?
DIY dan Klaten 27 Mei 2006 5.9 6.234 orang tewas
Ciamis dan Cilacap 17 Juli 2006 7.7 >400 orang tewas
Solok, Tanah Datar,& Bkt 6 Maret 2007 6.4 >60 orang tewas
Kepulauan Mentawai 12 Sept 2007 7.7 10 orang tewas
Sumbawa 26 Nov 2007 6.7 >3 orang tewas
Sulawesi Tengah 17 Nov 2008 7.7 4 orang tewas
Manokwari 4 Januari 2009 7.2 2 orang tewas
Tasikmalaya dan Cianjur 2 September 2009 7.3 >87 orang tewas
Pdg Pariaman,Padang,& Agam 30 September 2009 7.9 1.115 orang tewas
Kerinci 1 Oktober 2009 6.6 2 orang tewas
Pulau Sumbawa 9 November 2009 6.7 1 orang tewas


data dikutip dari sumber:
http://fotounik.net/daftar-gempa-bumi-terhebat-great-earthquake/#ixzz0dzjPlnbG
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gempa_bumi_besar_di_Indonesia
http://www.bmg.go.id/60gempa.bmkg?Jenis=URL&IDS=9279258135813849788

Belajar Dari Ibrahim Share


by: Snada


Sering kita merasa taqwa
Tanpa sadar terjebak rasa
Dengan sengaja mencuri-curi
Diam-diam ingkar hati

Pada Allah mengaku cinta
Walau pada kenyataannya
Pada harta, pada dunia
Tunduk seraya menghamba

Reff:
Belajar dari Ibrahim
Belajar taqwa kepada Allah

Belajar dari Ibrahim
Belajar taqwa kepada Allah

Belajar dari Ibrahim
Belajar untuk mencintai Allah

Malu pada Bapak para Anbiya
Patuh dan taat pada Allah semata
Tanpa pernah mengumbar kata-kata
Jalankan perintah tiada banyak bicara

----------------------------------------------
----------------------------------------------


"Belajar dari Ibrahim, nasyid yang begitu lekat di telinga ketika SMA. Dahulu hanya sekedar suka karena lantunannya sedikit mempesona. Namun hari ini bagi saya secara pribadi gubahan nasyid ini begitu menyentakkan hati.

Hari ini aku mencoba untuk lebih memaknai arti dari nasyid tersebut. Ya, memaknai bait demi bait. Benarkah kita bertakwa? Padahal harta, takhta, wanita, & dunia secara tidak sengaja telah memperdaya.

Ah, malu aku pada Bapak para anbiya...

Mahma tubaththin tudzhirhu al-ayyam (Apa pun yang anda surukkan, sejarah pasti akan membongkarnya) -Ahmad Syafii Maarif-